Jumat, 17 Agustus 2012


Komite Sekolah Sebagai Komite Pelacur Sekolah

Oleh : Ashwin Pulungan

Disaat penerimaan siswa baru serta kenaikan kelas, permasalahan sekolah bagi setiap orang tua selalu saja lebih meningkat eskalasi permasalahnnya dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Hal ini bisa terjadi disebabkan tidak adanya payung hukum yang bisa dijalankan oleh setiap aparat dan instansi penegak hukum dinegeri ini. Kalau ada penegakan hukum, merupakan penegakan yang bermaksud ganda untuk kepentingan berupa “saya dapat apa dengan tindakan hukum ini”. Banyaknya laporan atas keresahan masyarakat tentang oknum guru sekolah melalaui manajemen sekolah, jarang yang ditindak lanjuti dengan benar. Keberadaan Komite Sekolah yang ada sebanyak minimal 9 orang sebagai representatif para orang tua murid, juga tidak bisa berfungsi sebagai dampak dari perekrutan dan pemilihan anggota Komite Sekolah secara malregulasi dan tidak aspiratif. Sehingga manajemen sekolah tidak dapat diawasi secara penuh dan yang selalu terjadi adalah KKN antara Kepala Sekolah dengan Tim Komite Sekolah yang sangat merugikan orang tua murid. Sehingga Komite Sekolah sudah umum dijuluki sebagai bumper manajemen sekolah serta para komite pelacur sekolah.    

Selasa, 08 Mei 2012

Perencanaan Finansial Pendidikan Sang Buah Hati


“Perencanaan Finansial Pendidikan Sang Buah Hati”


Oleh : Ashwin Pulungan

     Setiap orang tua baik suami maupun istri selalu mendambakan kelahiran seorang atau beberapa orang turunan buah hati didalam kehidupan keluarganya. Betapa gamang dan hambarnya hidup ini jika sang buah hati belum hadir. Sang buah hati merupakan titipan dari Yang Maha Kuasa kepada kita sebagai orang tua, titipan ini dimaksudkan oleh Yang Maha Kuasa untuk disayangi, dipelihara, dirawat, dibesarkan, dididik sesuai dengan etika ke-Ilahian agar kelak sang buah hati menjadi manusia berakhlak mulia dan berilmu tinggi yang menyayangi serta memelihara lingkungannya lalu mengerti untuk bersyukur dalam beribadah kepada Allah SWT Yang Maha Pencipta. Putra-putri kita merupakan kader sumber daya manusia kita untuk menerima estafet kehidupan produktif selanjutnya dalam rangka melanjutkan secara bernilai tambah kemaslahatan bagi sesama yang telah kita bangun selama ini. Oleh karena itu kita sebagai orang tua membutuhkan wadah pembentukan manusia Indonesia yang jujur dan berakhlak mulia yaitu melalui pendidikan yang baik serta berkualitas.